Bahaya Orang Tua Terlalu Mengatur Anak
Pada beberapa kasus yang ditemukan, cukup banyak
orangtua yang memegang teguh pola asuh yang ‘terlalu mengatur’ pada anaknya.
Selain itu, para orangtua yang menerapkan tipe pengaturan seperti ini
mempercayai bahwa cara pengasuhan yang mereka terapkan pada anak-anaknya
merupakan pola asuh yang paling tepat untuk mendidik anaknya menjadi anak yang
baik dan penurut. Mereka juga meyakini bahwa dengan menjalankan pola asuh yang
banyak memberikan aturan kepada anak, maka akan membentuk seorang anak menjadi
pribadi yang taat aturan dan disiplin.
Hanya saja penting untuk diketahui bahwa pola pengasuhan anak yang serba mengatur seperti diatas akan
menimbulkan dampak yang berbahaya bagi perkembangan mental anak. Sebuah
penelitian mengungkapkan bahwa sikap orang tua yang serba mengatur dan terlalu
banyak memberikan batasan akan menyebabkan gangguan kepribadian terhadap anak
yang membuat anak mudah merasa bersalah, tidak dapat menerima dan menghadapi
perbedaan pendapat.
Selain itu, anak-anak yang berada dalam pola asuh
seperti ini juga cenderung akan menampilkan sikap ‘memusuhi’ terhadap orang
lain ketika berada pada situasi yang berbeda pendapat. Hal ini timbul sebagai
dampak dari terlalu diatur dan terlalu dikekangnya segala hal dalam kehidupan
anak oleh orangtuanya. Yang mana hal ini tentu saja akan berdampak buruk
terhadap perkembangan anak terutama di lingkungan sosialnya yang membuat anak
kesulitan membangun relasi (hubungan) bersama dengan teman-teman sebayanya,
terutama ketika anak beranjak dewasa. Selain itu, perilaku anak yang cenderung
mengatur terhadap lingkungannya ketika ia dewasa nanti akan semakin besar.
Sebuah penelitian mengungkapkan, pola asuh yang
terlalu mengekang dan mengatur yang diterapkan orangtua terhadap anaknya, akan
lebih mungkin menggangu mentalnya yang membuat anak mengalami resiko depresi
dan kesepian saat ia dewasa, meskipun ia telah mencoba bergabung atau dalam
kondisi yang ramai.
Anak-anak yang dibesarkan dengan pola asuh seperti ini
mungkin akan lebih mudah membuat anak menjadi seorang yang penurut dan baik.
Namun sebenarnya, mereka tidak menikmati apa yang didapat dari orantuanya.
Anak-anak juga cenderung tidak akan merasakan kehangatan dari interaksinya
bersama dengan orangtua. Hal inilah yang pada akhirnya akan membuat anak akan
mengalami kesulitan untuk menunjukan kehangatan saat berinteraksi dengan
oranglain. Anak juga akan mengalami kesulitan dalam memutuskan masalah sendiri
sebab kertegantungan mereka terhadap aturan dan pendapat orang lain. Tak saja
itu, anak yang lahir dari pola asuh yang ‘terlalu mengatur’ lebih cenderung
memiliki rasa percaya diri yang rendah.
Nah, melihat dampak buruk yang timbulkan dari pola
asuh seperti ini, tentu akan lebih bijak jika para orangtua tidak menerapkan
pola asuh demikian. Namun ini bukan berarti para orangtua harus menerapkan pola
asuh yang bebas atau tanpa peraturan. Hal ini juga tentunya tidak disarankan
sebab akan membuat anak tumbuh menjadi pribadi yang manja dan tak kenal aturan.
Alangkah jauh lebih baik jika orangtua dapat menerapkan susana yang demokratis
dan nyaman dalam mendidik dan mengasuh anak-anaknya.
Baca Artikel menarik lainnya di -> http://nisrina.co.id/blog/
Nisrina Peduli Wanita!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar